1.Macan Salju

Gambar : Macan Salju
Jumlahnya diperkirakan mencapai 6.000 ekor yang tersebar di 12 negara. Namun jumlahnya terus berkurang karena diburu demi bulunya yang dijadikan bahan baku industri mode. Pemanasan global juga ikut memengaruhi habitat mereka tinggal. Macan tutul salju adalah hewan yang indah dan memiliki daya jelajah luas.
2. Gorilla gunung
.
Gambar : Gorilla Gunung
Mulai dikenal pada 17 Oktober 1902. Mereka adalah primata yang memiliki kecerdasan yang tinggi, tinggal di kawasan perbukitan atau pegunungan hutan hujan tropis-subtropis di Afrika. Mereka tinggal berkelompok dengan jantan dewasa paling tua dan kuat sebagai pemimpinnya. Meski besar gorilla adalah hewan yang pemalu. Populasi mereka terancam karena sering diburu manusia dan penebangan liar.
3.CENDANA

Gambar : Cendana
Cendana (Santalum album). Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.
4.Bunga Bangkai atau Bunga Rafflesia

Gambar
: Bunga Rafflesia
Bunga bangkai, atau Rafflesia Arnoldi
(Amorphophallus titanum) merupakan bunga khas Indonesia. Tingginya bisa
mencapai 180 cm dan diameter 90 cm. Bentuk bunga bangkai yang unik seolah
berasal dari jaman prehistoric. Kabarnya, bunga ini paling besar di dunia.
Dengan bau yang menyengat seperti bau bangkai, membuatnya disebut 'bunga
bangkai'. Masa berkembangnya sangat jarang, kalaupun mekar hanya bertahan
seminggu saja. Saat ini Rafflesia Arnoldii semakin terancam
punah akibat dari pembalakan liar dan kebakaran hutan menjadi ancaman serius
bagi bunga ini. Hingga saat ini, Rafflesia Arnoldi belum pernah berhasil
dikembangbiakan secara eks-situ (di luar habitat aslinya). Dari 30-an jenis
Rafflesia, hanya Rafflesia Patma saja yang telah dapat berkembang biak di luar
habitatnya.
No comments:
Post a Comment